Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyebut pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump sebagai 'gonggongan anjing.' kepada wartawan di dekat markas besar PBB di New York menyebut: "Ada pepatah yang menyatakan: 'Biarlah anjing menggonggong, khafilah tetap berlalu'." saat di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
"Jika (Trump) berpikir dia akan membuat kami gentar dengan gonggongan anjingnya, dia jelas cuma bermimpi di siang bolong," kata Ri. Pernyataan Ri Yong-ho, adalah pernyataan resmi pertama Korut menanggapi Trump.
Di sisi lain Korea Utara terus menjalankan program senjata nuklirnya meskipun PBB telah menjatuhkan sanksi.
Berbicara tentang pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un, di mimbar PBB itu Trump mengatakan: "Si manusia roket itu sedang melakukan misi bunuh diri yang akan membinasakan dirinya dan rezimnya sendiri."
Ketika Ri ditanya bagaimana tanggapannya terhadap pernyataan Trump yang menyebut Kom Jon-un 'manusia roket', Ris menjawab: "Saya berduka pada segala masalah yang dihadapinya (Trump)."
Ri akan menyampaikan pidatonya di PBB pada Jumat (22/09).
Sejumlah pakar mengungkapkan Korea Utara maju pesat dalam mengembangkan rudal jarak jauh dan juga program nuklirnya.
Kim Jong-un: Korea Utara ingin samai kekuatan militer AS
Pada 2 September lalu, negara di Asia Timur itu bahkan telah melakukan tes nuklir keenam sekaligus terbesarnya.
Beberapa hari kemudian, PBB menjatuhkan sanksi kepada negara itu dengan membatasi impor minyak Korea dan melarang Korut mengekspor tekstilnya - upaya yang diharapkan dapat membuat Korut kehabisan bahan bakar dan pemasukan untuk program senjata nuklirnya.
Saat itu Trump menyatakan dia akan 'menghancurkan Korea Utara secara total' di hadapan Sidang Umum PBB pada Rabu (20/09), jika terus mengancam Amerika dan sekutunya.
"Jika (Trump) berpikir dia akan membuat kami gentar dengan gonggongan anjingnya, dia jelas cuma bermimpi di siang bolong," kata Ri. Pernyataan Ri Yong-ho, adalah pernyataan resmi pertama Korut menanggapi Trump.
Di sisi lain Korea Utara terus menjalankan program senjata nuklirnya meskipun PBB telah menjatuhkan sanksi.
Berbicara tentang pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un, di mimbar PBB itu Trump mengatakan: "Si manusia roket itu sedang melakukan misi bunuh diri yang akan membinasakan dirinya dan rezimnya sendiri."
Ketika Ri ditanya bagaimana tanggapannya terhadap pernyataan Trump yang menyebut Kom Jon-un 'manusia roket', Ris menjawab: "Saya berduka pada segala masalah yang dihadapinya (Trump)."
Ri akan menyampaikan pidatonya di PBB pada Jumat (22/09).
Sejumlah pakar mengungkapkan Korea Utara maju pesat dalam mengembangkan rudal jarak jauh dan juga program nuklirnya.
Kim Jong-un: Korea Utara ingin samai kekuatan militer AS
Pada 2 September lalu, negara di Asia Timur itu bahkan telah melakukan tes nuklir keenam sekaligus terbesarnya.
Beberapa hari kemudian, PBB menjatuhkan sanksi kepada negara itu dengan membatasi impor minyak Korea dan melarang Korut mengekspor tekstilnya - upaya yang diharapkan dapat membuat Korut kehabisan bahan bakar dan pemasukan untuk program senjata nuklirnya.